Selasa, 15 Desember 2009

Wisata Hati

Maaf,adalah salah satu kata-kata yang sering kali mudah diucapakan,namun sulit untuk dilaksanakan dengan hati dan keikhlasan.Setiap lebaran mudah saja kita meminta maaf sambil menjabat tangan ataupun via sms (yg membuat operator seluler kelabakkan karena begitu banyak yg ingin saling bertukar maaf!)
tanpa benar-benar berniat minta maaf.Tanpa benar-benar berpikir dalam setahun ini berapa banyak kata-kata atau sikaf kita yang menyakiti hati saudara,teman,kerabat,suami,istri bahkan orang tua.sudah brapa banyak perbuatan yang merugikan orang lain,bagaimana kalau ternyata mereka tidak ridha?Mestikah aku pulang ke akhirat kelak dengan membawa beban dosa dan kesalahan yang belum diikhlaskan?.

Sebab ,Rasululloh Shallallahu'alaihi wa Sallam mengajarkan kepada muslim untuk berusaha meminta maaf dan memperbaiki kesalahan di dunia ini.Siapa saja yang memiliki tanggungan terhadap orang lain dalam bentuk apa saja.haruslah segera menyelesaikannya hingga gugurlah tanggung jawab itui ( baik minta maaf atau diikhlaskan sebuah perkara).Karena di akhirat nanti tak ada sedikitpun kemampun untuk menebus.
Orang yang memiliki tanggungan dan belum meminta halal ketika di dunia,kelak akan diperhitungkan dengan amalnya apabila dia punya amal saleh.dari amal salehnya itulah tanggunganya akan ditebus,bila tidak memiliki,maka dosa atas orang yang disalahinya akan ditimpakan kepadanya,dengan ukuran tanggungannya.

Sebaliknya yang dimintai maaf pun mudah sekali berucap "yah sama-sama!."Tanpa merenungkan sudah benar-benarkah mengikhlaskan kekurangan dan kesalah si peminta maaf.Benarkah sudah tak tersisa sedikitpun ketidak ridhaan di hati? Atau yakin kelak tidak akan mengungkit-ungkit lagi kesalahan si peminta maaf?
Padahal meminta maaf adalah salah satu ciri penting watak seorang muslim.sesuatu yang ikut menentukan keselamatan di dunia dan akhirat.Sebaliknya,memafkan adalah perbuatan mulia dan dapat memasukan seseorang ke Surga.Allah Ta'ala berfirman"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi,yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.(Yaitu) orang-prang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang ataupun waktu sempit.dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memafkan (kesalahan) orang.Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikkan"(Quran surah AliImran : 133-134)

Karena itulah dibutuhkan keikhlasan juga kesungguhan hati dalam hati si peminta maaf dan pemberi maaf.Dengan demikian InsyaAllah perbuatan meminta dan memberi maaf itu menjadi tindakkan yang mendapat ridha dan ampunan dari Allah Ta'ala.amin

1 komentar:

@sherizkaaa mengatakan...

hemmmmmm..
males mocoe..
kedawan :D

Posting Komentar